KURSOR merah

Translate

Minggu, 26 Oktober 2014

apa itu klan



Klan adalah kesatuan kekerabatan yang terdiri atas gabungan keluarga luas yang berasal dari satu nenek moyang berdasarkan garis keturunan dari ayah saja, atau ibu saja.
Ada dua macam klan yang sangat berbeda, yaitu:
1.       Klan matrilineal adalah system kekerabatan yang diambil  dari garis keturunan ibu. Berlaku dimasyarakat minangkabau. Mereka menyebut sebagai suku. Klan ini termasuk kecil, karena jumlahnya kurang dari 100 dan mereka masih saling mengenal  satu dengan lainnya.
2.       Klan patrileneal adalah system kekerabatan yang diambil  berdasarkan garis keturunan dari pihak ayah. Berlaku di dalam kehidupan masyarakat Batak. Mereka menyebut sebagai marga. Klan ini termasuk klan besar, karena jumlahnya mencapai ribuan dan antara yang satu dan yang lainnya belum tentu saling mengenal.
Hal yang mengikat mereka adalah: lambing marga, kesamaan nama marga, nyanyian/ dongeng suci.
Fungsi klan dalam keidupan masyarakat minangkabau (klan kecil) adalah:
a.       Melakukan upacara adat bersama – sama,
b.      Mengatur perkawinan secara eksogami
c.       Memelihara harta pusaka,
d.      Melakukan usaha produktif
Fungsi klan besar pada masyarakat Batak (patrilineal) adalah:
A.      Sebagai rangka  dalam hubungan antarkelas,
B.      Sebagai dasar organisasi politik di daerahnya,
C.      Mengatur perkawinan secara eksogami,
D.      Menyelengggarakan upacara ritual keagamaan secara bersama – sama,
Sifat klan besar adalah:
a.       Keanggotaan tidak dapat dirangkap(ekslusif)
b.      Terikat adat (circumscriptive)
c.       Terbatas (definitive) 

Mohon maaf jika terdapat kesalahan penulisan kata berupa salah tulis atau huruf yang kurang
Terimakasih telah berkunjung di blog saya

KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN,AGAMA DAN KLAN

KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN,AGAMA DAN KLAN

A.      KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang dalam bahasa Sansekerta terdiri dari kata buddh yang berarti akal, kemudian menjadi kata buddhi, dan kata daya yang berarti kekuatan, buah, atau hasil. Budaya dapat diartikan sebagai hasil buah piker atau akal manusia. Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture, atau dalam bahasa yunani yang berasal dari kata colore yang berarti mengerjakan tanah. Dalam bahasa paling sederhana dapat dikatakan bahwa kebudayaan mencul dari sesuatu yang tidak biasa menjadi kebiasaan dan diikuti oleh orang banyak.

Secara umum kebudayaan terdiri dari unsur yang sama yang pasti dimiliki oleh setiap budaya dari setiap masyarakat, yang sering disebut cultural universal. Unsur – unsur tersebut adalah sebagai berikut.
1.       Sistem religi
2.       Sistem kekerabatan atau kemasyarakatan (organisasi social)
3.       Sistem kesenian
4.       Sistem komunikasi (bahasa)
5.       Sistem pengetahuan
6.       Sistem mata pencaharian (system ekonomi)
7.       Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia (Sistem teknologi)
Keanekaragaman kebudayaan yang ada di Indonesia antara lain:
1.       Kebudayaan Daerah Gayo, Alas, Dan Batak
Sistem religi yang dianut masyrakat gayo, alas, Batak Angkola, dan mandailing mayoritas memeluk agama Islam, sedangkan Sistem religi yang dianut masyarakat Batak Karo, Pakpak, Simalungun, dan Toba mayoritas memeluk agama Kristen Protestan.
System kekerabatan yang dianut masyarakat Gayo, Alas, dan Batak adalah kekerabatan patrilineal dengan Sistem marga dan masih memegang kuat tradisi warisan nenek moyang.
Kesenian tradisional masyarakat Batak berupa tarian adat tor – tor dsan kain tenun ulos. Ulos bukan sekedar kain melainkan lambing yang digunakan dalam upacara ritual tertentu.

2.       Kebudyaan Daerah Minangkabau
System religi pada masyarakat minangkabau mayoritas penganut agama Islam . system kekerabatan yang dianut adalah matrilineal yang diatur oleh ninik mamak, yakni saudara laki – laki dari ibu. Masyarakat adat Minangkabau terdiri dari klan – klan kecil (suku) yang ada hubungan geneologis. Kekhasan hasil kebudayaan berupa  rumah adat Minangkabau disebut gadang.

3.       Kebudayaan Daerah Kalimantan
System religi masyarakat adat Dayak sebelum agama masuk dan dikenal masyarakat  adalah kepercayaan Keharingan. Pola kebiasaan masyarakat adat dimasa lampau berupa mengayau, yakni memenggal kepala musuh. Disamping itu, masyarakat adat Dayak mengenal acara pembakaran mayat yang disebut tiwah

4.       Kebudayan Daerah Toraja
Masyarakat adat Toraja merupakan keturunan ras Melayu Tua (Proto Melayu) yang sejak mula telah mengenal kepercayaan animism dan dinamisme. Mereka biasa menguburkan jenazah di dinding bukit dan gua dilereng bukit dengan menyelenggarakan upacara pesta yang sangat meriah.

5.       Kebudayaan Daerah Ternate
System religi masyarakat adat Ternate, Tidore, Halmahera, tobelo dan sula mayoritas beragama islam. Di awal abad ke -16 bangsa (Portugis dan Spanyol) masuk sekaligus menadai masuknya agama Kristen dan katolik.

6.       Kebudayaan Daerah Papua
System religi yang di anut masyarakat adat Papua yang terdiri atas banyak suku masing – masing memiliki tradisi berbeda – beda. Namun secara umum mereka telah mengenal system kepercayaan:
a.       Totemisme, meyakini adanya hubungan gaib antara manusia dengan benda ataupun hewan/pepohonan tertentu yang dipercaya sebagai leluhur mereka. Oleh karena itu, penganut totenisme pada masa purba membuat patung pemujaan.
b.      Fetiyisme, meyakini adanya benda keramat atau ajimat yang memiliki roh dan kekuatan sakti.
c.       Animisme, yakni memuja kekuatan roh gaib terutama roh nenek moyang.
d.      Dinasmisme, yakni meyakini bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib.

Masyarakat yang telah maju mulai meninggalkan kepercayaan animism dan dinamisme dan umumnya memeluk agama Kristen. Masyarakat adat Papua mengenal kebiasann pesta bakar batu sebagai pesta perdamaian. Hasil kebudayaan seni ukir patung kayu orang – orang suku Asmat dikenal bernilai religious, termasuk hasil karya yang mengagumkan dunia.
7.       Kebudayaan Daerah Bali dan Lombok
System religi masyarakat Bali dan Lombok mayoritas memeluk agama hindu. Pola kehidupan sehari – hari sangan diwarnai dengan nilai – nilai keagamaan. Mereka masih menganut system kasta. Keunikan dan keindahan upacara – upacara keagamaan yang diwarnai tarian dan karya seni mengundang kekaguman wisatawan. Upacara adat yang terkenal antara lain: pembakaran mayat(ngaben), Hari raya Nyepi, Galungan, dan lain – lain.

8.       Kebudayaan Daerah Jawa
System religi masyarakat adat jawa dikenal dengan aliran kepercayaan yang bernuansa klenik, yakni hal – hal yang berbau gaib dan mistis. Masyarakat jawa pada umumnya masih mewarisi kebudayaan feudal, memiliki bahasa bertingkat – tingkat yang pemakaiannya berbeda – beda didasarkan atas status sosial, kebudayaan jawa sangat terkenal dengan bentuk: huruf jawa, kesenian wayang, lukisan, batik, gamelan, reog ponorogo, dan tarian klasik lainnya masyarakat jawa masih terbagi menjadi beberapa etnis yang masing – masing memiliki cirri khas. Missal: etnis Madura, berbeda dengan etnis solo ataupun Jogja. System kekerabatan masyarakat Jawa adalah system kekerabatan bilateral.

9.       Kebudayaan Daerah Sunda
System religi masyarakat Sunda mayoritas beragama islam kebudayaan Sunda mirip dengan kebudayaan Jawa. Kesenian khasnya berupa: wayang golek, angklung, degung, dan tari jaipong. Didaerah Banten dikenal seni tradisional debus


B.      KEANEKARAGAMAN AGAMA
Pemerintah RI mengakui ada enam agama yang diizinkan berkembang di Indonesia yakni: agama Islam. Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Budha dan Kong Huchu. Selain terdapat agama anutan tertentu, Indonesia juga memiliki keyakinan kepercayaan khusus yang dikenal sebagai aliran kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa yang dibawah pembinaan Depatemen Pendidikan Nasional sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia. Dengan adanya kemajemukan agama dan kepercayaan inilah maka perlu dikembangkan sikap sebagai berikut.
1.       Agama merupakan pewujudan hak asasi manusia yang harus dihormati dan dihargai kebebasan dalam menjalankan ibadahnya
2.       Bahwa perbedaan tersebut memperkaya khazanah budaya bangsa.
3.       Bahwa perbedaan tersebut merupakan bagian dari harmoni social.
4.       Perlu dikembangkan sikap toleransi terhadap sesama umat ciptaan tuhan
5.       Perlu diupayakan adanya kerukunan antarumat beragama, sehingga agama bukan sebagai pemecaha belah melainkan sebagai pemersatu.

C.      KEANEKARAGAMAN KLAN
Klan adalah kesatuan kekerabatan yang terdiri atas gabungan keluarga luas yang berasal dari satu nenek moyang berdasarkan garis keturunan dari ayah saja, atau ibu saja.
Ada dua macam klan yang sangat berbeda, yaitu:
1.       Klan matrilineal adalah system kekerabatan yang diambil  dari garis keturunan ibu. Berlaku dimasyarakat minangkabau. Mereka menyebut sebagai suku. Klan ini termasuk kecil, karena jumlahnya kurang dari 100 dan mereka masih saling mengenal  satu dengan lainnya.
2.       Klan patrileneal adalah system kekerabatan yang diambil  berdasarkan garis keturunan dari pihak ayah. Berlaku di dalam kehidupan masyarakat Batak. Mereka menyebut sebagai marga. Klan ini termasuk klan besar, karena jumlahnya mencapai ribuan dan antara yang satu dan yang lainnya belum tentu saling mengenal.
Hal yang mengikat mereka adalah: lambing marga, kesamaan nama marga, nyanyian/ dongeng suci.
Fungsi klan dalam keidupan masyarakat minangkabau (klan kecil) adalah:
a.       Melakukan upacara adat bersama – sama,
b.      Mengatur perkawinan secara eksogami
c.       Memelihara harta pusaka,
d.      Melakukan usaha produktif
Fungsi klan besar pada masyarakat Batak (patrilineal) adalah:
A.      Sebagai rangka  dalam hubungan antarkelas,
B.      Sebagai dasar organisasi politik di daerahnya,
C.      Mengatur perkawinan secara eksogami,
D.      Menyelengggarakan upacara ritual keagamaan secara bersama – sama,
Sifat klan besar adalah:
a.       Keanggotaan tidak dapat dirangkap(ekslusif)
b.      Terikat adat (circumscriptive)
c.       Terbatas (definitive) 

Mohon maaf jika terdapat kesalahan penulisan kata berupa salah tulis atau huruf yang kurang
Terimakasih telah berkunjung di blog saya