1. Macam
– macam peta
Peta dapat digolongkan berdasarkan skala, isi,
objek yang dipetakan dan bentuknya.
a.
Berdasarkan
skalanya, peta dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu:
1)
Peta kadaster,
merupakan peta yang berskala 1: 1.000 sampai dengan 1: 5.000
contoh dari peta ini adalah peta tanah dan
peta – peta sertifikat tanah.
2)
Peta skala
besar, merupakan peta yang berskala 1: 5.000 sampai dengan 1: 250.000 peta ini
digunakan untuk menggambarkan wilayah – wilayah yang relative sempit.
Contoh: peta ini
antara lain peta kelurahan, peta kecamatan dan peta desa
3)
Peta skala
sedang, merupakan peta skala 1:250.00 sampai 1: 500.000. peta ini digunakan
untuk menggambarkan daerah – daerah yang agak luas.
Contoh dari peta
ini adalah peta DIY Yogyakarta, peta bali
4)
Peta skala
kecil, merupakan peta yang berskala 1: 500.00 sampai dengan 1:1000.000. peta
ini berskala kecil digunakan untuk daerah – daerah yang cukup luas, pada
umumnya berupa Negara.
5)
Peta skala
geogarafis, merupakan peta yang memiliki skala yang lebih besar. Peta ini
umumnya digunakan untuk menggambarkan
kelompok Negara, benua atau dunia.
Contoh peta ini
antara lain pada peta ASEAN, peta Benua Australia, dan peta dunia.
b.
Berdasarkan
isinya, peta digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
1)
Peta umum
(ikhtisar), yakni peta yang memberikan gambaran umum atau kenampakan yang
bersifat umum pada suatu daerah tertentu. Peta umum terdiri atas dua macam,
yaitu:
a)
Peta
topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi dan reliefnya.
b)
Peta
korografi, yakni peta yang menggambarkan seluruh permukaan bumi secara umum.
Contoh peta
dunia.
2)
Peta
khusus atau peta tematik, yaitu peta yang menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus yang ada di daerah
tertentu. Jenis – jenis peta tematik antara lain:
a)
Peta
kepadatan penduduk, yakni peta yang menggambarkan perbandingan jumlah penduduk
di suatu wilayah dengan luas daerahnya.
b)
Peta
kriminalitas, yakni peta yang menggambarkan persebaran kejahatan disuatu
wilayah.
c)
Peta air
tanah, yakni peta yang menggambarkan
lokasi atau sebaran air tanah pada suatu daerah tertentu.
d)
Peta
irigasi, yakni peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, bendungan
air dan saluran irigasi.
e)
Peta
geologi, yakni peta yang menggambarkan struktur batuan dan sifat – sifatnya
yang dapat memengaruhi bentuk – bentuk permukaan tanah.
f)
Peta
transportasi, yakni peta yang menggambarkan jalur – jalur lalu lintas, baik
didarat, laut maupun udara.
g)
Peta
tanah, yakni peta yang menggambarkan dan menggolongkan jenis – jenis tanah
dengan tingkat aktivitas manusia.
h)
Peta
isohyets, yakni peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu tempat.
i)
Peta
arkeologi, yakni peta yang menggambarkan penyebaran letak benda – benda atau
peninggalan purba.
j)
Peta
penggunaan lahan, yakni peta yang menggambarkan bentuk penggunaan yang ada
hubungan antara lingkungan geografis dan aktifitas manusia.
k)
Peta
lokasi, yakni peta yang menggambarkan lietak suatu tempat dipermukaan bumi.
3)
Berdasarkan
objek yang dipetakan peta digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a)
peta statis atau stasioner, yakni peta
yang menggambarkan keadaan
yang relative
tetap atau jarang berubah
Contoh: peta
tanah, peta administrasi suatu wilayah desa atau perkotaan, dan peta geologi.
b)
Peta
dinamis, yakni peta yang berisi keadaan yang dinamis atau cepat berubah.
Contohnya peta
urbanisasi, peta transmigrasi, peta perencanaan wilayah kota, dan peta tata
guna lahan.
4)
Berdasarkan
bentuknya, peta dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:
a)
Peta
timbul (peta relief), yakni peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi
yang sebenarnya.
b)
Peta datar
(peta biasa), yakni peta yang dibuat pada bidang datar,
Contohnya pada
kertas.
c)
Peta
digital, yakni peta yang dibuat menggunakan computer oleh karena menggunakan
computer, maka proses pembuatan maupun revisi peta menjadi lebih cepat peta
digital dapat ditayangkan melalui monitor kompouter dan layar televisi
mohon maaf jika terjadi kesalahan tulisan atau ada kekurangan, dan juga maaf saya tidak lampirkan poto peta.