Pengertian integrasi
Integrasi sosial mengandung arti suatu proses
penyesuaian di antara unsur – unsur yang saling berbeda yang ada dalam
kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi
fungsinya bagi masyarakat proses integrasi sosial akan berhasil dengan berhasil
dengan baik, jika terwujudnya hal – hal berikut.
a.
Tercapai suatu konsensus mengenai norma – norma
dan nilai – nilai social.
b.
Norma – norma itu konsisten dan tidak berubah –
ubah.
c.
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil
mengisi kebutuhan antara yang satu dan yang lain.
2. Bentuk – bentuk integrasi sosial
Bentuk integrasi sosial adalah sebagai berikut.
a.
Integrasi instrumental, yakni integrasi yang
tampak secara visual dari adanya ikatan – ikatan sosial di antara individu – individu
di dalam masyarakat
b.
Integasi ideology, yakni suatu bentuk integrasi
yang tidak tampak secara visual yang terbentuk dari ikatan spiritual
(ideologis) yang kuat dan mendasar melalui proses alamiah tanpa adanya suatu
ikatan atau paksaan, integrasi ideology menggambarkan adanya kesepahaman dalam
nilai – nilai, persepi serta tujuan diantara orang – orang yang terikat menjadi
satu kesatuan sosial.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi integrasi
a.
Adanya homogenitas kelompok
Integrasi merupakan hasil dari minat dan kepentingan
bersama, ciri – ciri, norma dan tingkah laku yang sama serta adanya kesepakatan
bersama tentang tata cara operasional
dan peraturan.
b.
Besar kecilnya kelompok masyarakat
Dalam kelompok masyarakat yang relatif kecil diwarnai oleh hubungan
pribadi yang informal dan akrab dibandingkan kelompok yang lebi besar hubungan
akrab dan informal disebut relasi primer sedangkan hubungan yang bersifat
formal dan tidak akrab disebut relasi sekunder.
c.
Perpindahan fisik
Adanya perpidahan secara fisik dari suatu kelompok
pada lokasi yang lain sekaligus memisahkan mereka dari kelompok asal dan akan
melemahkan integrasi kelompok asal.
d.
Efisiensi dan komunikasi
Integrasi dalam suatu kelompok merupakan fungsi dan
efisiensi komunikasi di antara para anggota, termasuk penyesuaian diri dengan
norma – norma dalam dalam kelompok sehingga mempengaruhi perilaku dan sikap
mereka.
4. Terjadinya proses integrasi social
a.
Fase akomodasi, adalah proses meredakan
pertentangan atau konflik untuk mencapai stabilitas sosial.
b.
Fase kerjasama, timbul karena ketegangan
mayarakat sebagai akibat adanya unsur – unsur yang berbeda – beda setelah
terjadi proses akomodasi. Kerja sama dapat lahir karena mereka terlibat konflik
menyadari mempunyai kepentingan yang sama.
c.
Fase koordinasi, sangat diperlukan untuk
menyempurnakan kerja sama yang terjalin. Proses koordinasi terlihat jelas
apabila dlaam suatu masyarakat terdapat kelompok – kelompok yang saling berbeda
paham dalam bidang politik. Setiap kelompok ingin mendudukkan calonnya sebagai pemimpin,
maka dalam politik persaingan sangatlah sengit.
Fase asimilasi, merupakan tahapan terakhir dari
proses integrasi. Dalam proses asimilasi setiap anggota masyarakat
mengidentifikasi dirinya dengan kepentingan – kepentingan serta tujuan – tujuan
kelompok. Apabila ada dua kelompok masyarakat mengadakan asimilasi batas antara
dua kelompok itu hilang dan akan menjadi satu kelompok