A. PROSES PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Dalam perkembangan kehidupan masyarakat
multikultural terdapat gejala – gejala sosial sebagai berikut.
1.
Masyarakat majemuk Indonesia akan menimbulkan
berbagai jenis kebudayaan dan adat istiadat.
2.
Terbentuknya keanekaragaman kelompok penganut
agama dan kepercayaaan kepada tuhan yang maha esa.
3.
Munculnya berbagai jenis mata pencarian yang disebabkan oleh perbedaan
kondisi geografis dan potensi alam.
4.
Perbedaan tingkat kemajuan pendidikan, penguasaan
iptek, serta keahlian menyebabkann terjadi nya perbedaan kepemilikan sesuatu
yang berharga, sehingga menyebabkan masyarakat terbagi dalam kelas – kelas
social secara bertingkat.
5.
Terjadinya persilangan keanggotaan social dari
berbagai bagian yang disebut interelasi social, dan terjadinya saling tumpang
tindih keanggotaan social antara ras dengan agama, iklan, dan suku bangsa, yang
disebut konsolidasi social.
B. BERKEMBANGNYA PRIMORDIALISME DAN POLITIK
ALIRANN
1. Kelompok Primorldial
Secara Sosiologis
pengertian primodial adalah hal
– hal tertentu yang telah terjadi secara turun temurun daya pengikat primordial
adalah hubungan darah, kesamaan daerah asal – usul, kesamaan suku bangsa
beserta adat istiadat, bahasa, dan keseniannya.
Pengertian primordialisme menurut Robuskha
dan Shepsie (1972) adalah loyalitas
yang berlebihan terhadap budaya subnasional seperti suku bangsa, agama, ras,
kedaerahan, dan keluarga. Adanya loyalitas yang berlebihan tersebut akan
mengancam stabilitas dan keberadaan Negara suatu bangsa. Hal itu dapat terjadi
karena dengan adanya sikap primorsialisme tersebut dapat mengurangi loyalitas
warga Negara pada budaya nasional dan Negara. Warga Negara lebih setia dan
loyal pada kelompoknya daripada kepada Negara keadaan inilah yang dapat mengancam
kedaulatan.
Hal – hal yang
menyebabkan primordialisme antara lain:
a.
Adanya tekad yang kuat untuk mempertahankan
eksistensi kelompoknya terhadap ancaman dari luar,
b.
Adanya nilai – nilai yang dijunjung tinggi yang
berkaitan dengan religi yang dianutnya, adat istiadat, seni budaya dan
sebagainya
c.
Adanya sesuatu yang dianggap istimewa (bernilai
lebih) oleh warga kelompok social tertentu
d.
Adanya kecintaan yang mendalam terhadap kampung
halamannya beserta anggota – anggotanya kerabat nya yang senior.
Dampak positif primodialisme antara lain:
A.
Dapat menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup
kelompok sosialnya beserta nilai – nilai dan norma yang ada dan sebaiknya,
B.
Sebagai sarana untuk melestarikankebudayaan
daerahnya,
C.
Dapat mempertinggi kecintaan dan ikatan batin
terhadap kelompok sosianya (memperkuat in group feeling)
D.
Mempertinggi semangat juang, etos kerja, dan patriotism,
E.
Dapat mempertinggi rasa cinta tanah air dan
kesetiaan terhadap bangsa dan Negara.
Dampak negative primordialisme antara lain:
a.
Sikap primordialisme berlebihan akan menciptakan
sikap chuvinisme yang menganggap rendah bangsa lain sehingga mengganggu
hubungan antar bangsa. Primordialisme yang di dukung oleh kekuasaan politik
dapat mengakibatkan ras diskriminasi, sehingga menimbulkan disharmoni hubungan social
dan mengancam integritas nasional;
b.
Dapat menumbuhkan sikap etnosentrisme, sehingga
bersikap merendahkan kelompok lain;
c.
Memicu terjadi nya konflik antarkelompok social sebagai
dampak sikap etnosentrisme;
d.
Menghambat proses asimilasi dan integrasi serta
menghalangi usaha akomodasi social, yang disebabkan adanya hubungan yang kurang
harmonis antara kelompok social;
2. Politik Aliran
Politik aliran di Indonesia mulai tumbuh pada masa
kebangkitan nasional (1908) dan terus berkembang hingga masa pemerintahan Orde
baru. Menurut Clifford Gertz, politik aliran adalah keadaan perpolitikanpartai –
partai politik yang ada dikelilingi dan diikuti oleh sejumlah organisasi massa formal maupun
nonformal yang berpegang pada ideology yang sama.
C. BERKEMBANGNYA KELOMPOK – KELOMPOK SOSIAL
KEAGAMAAN YANG MODERAT
Kelompok sosial dari
komunitas keagamaan yang ada di Indonesia berkembang secara dinamis. Untuk memperkuat
jati diri dan eksistensinya mereka membentuk organisasi sosial keagamaan. Misi mereka
adalah mempertahankan dan menyiarkan agama yang dianut melaui kegiatan social dan
keagamaan.
Contoh kelompok sosial keagamaan yang sudah
berkembang adalah NU dan Muhammadiyah
D. BERKEMBANGNYA KELOMPOK – KELOMPOK KEAGAMAAN
YANG RADIKAL DAN SEMPALAN
Pemahaman dan
penerapan ajaran agama oleh para pemeluknya tidak lah sama. Hal ini terjadi karena
pengaruh oleh budaya atau aliran tertentu dari bangsa – bangsa lain. Akibatnya,
muncul kelompok – kelompok keagamaan yang radikal. Mereka amat fanatic dalam
memegang prinsif ajaran agama dan fatwa pemimpinnya. Kadangkala sepak terjang
mereka kurang bisa diterima masyarakat lain, sehingga sering terjadi bentrokan.
Contoh kelompok – kelompok sempalan yang radika: Children of god, madi, lia –
eden, jemaah ahmadiyah, dan sebagainya.
E. BERKEMBANGNYA PARTAI – PARTAI POLITIK PASCA
REfORMASI
Setelah pemerintahan
orde baru jatuh, era reformasi dan demokrtisasi tumbuh dengan subur. Partai –
partai politik bermunculan sebagai perwujudan formal dan berbagai kelompok social
yang telah ada. Kelompok – kelompok sosial dan partai – partai politik bermunculan pada era reformasi sikap dan
aktivitasnya lebih dinamis, demokratis dan progresif.