KURSOR merah

Translate

Senin, 30 Juni 2014

asal usul valentine

Hari Valentine (Valentine Day) yang jatuh setiap tanggal 14 Februari memiliki sejarah panjang yang erat berhubungan dengan masyarakat nasrani. Kata ‘Valentine’ sendiri diambil dari seorang pendeta ‘pelayan tuhan’ yang bernama Santo Valentine. Ia-lah orang yang berani menolak kebijakan Kaisar Romawi Claudius melarang pernikahan dan pertunangan.
Pelarangan ini berawal dari kesulitan pemerintahan Romawi merekrut pemuda dan para pria sebagai pasukan perang. Padahal pada masa itu, pemerintahan dalam keadaan perang dan sangat membutuhkan tenaga sebagai prajurit. Sang Kaisar menganggap kesulitan ini berasal dari keengganan mereka meninggalkan kekasih, istri dan keluarganya. Oleh karenanya, Sang Kaisar mengeluarkan peraturan yang melarang pernikahan, karena pernikahan dianggap sebagai salah satu penghambat perkembangan politik Romawi. Peraturan ini kemudian ditolak oleh santo Valentine sehingga ia dihukum mati pada tanggal 14 Februari 270 M.

Hari inilah yang diabadikan oleh gereja sebagai hari Valentine dan dijadikan momentum simbolik pengungkapan kasih sayang oleh masyarakat nasrani. Hanya saja, kemajuan teknologi informasi mampu meruntuhkan tembok pemisah ruang dan waktu. Hingga berbagai budaya itu dianggap milik bersama. Maka banyak sekali kaum muslim yang ikut memeriahkan hari Valentine dengan berbagai tradisinya dan banyak pula kaum nasrani yang ikut memeriahkan hari raya. Bahkan mereka saling memberikan ucapan selamat.

Baiknya, bagi kaum muslimin (khususnya yang sering berinteraksi dengan kaum nasrani) harus berhati-hati karena bisa saja terjatuh dalam kekufuran apabila dia salah meletakkan niat (maksud hatinya). Karena dalam Bughyatul Musytarsyidin dengan jelas diterangkan bahwa:<p> </p>1) Apabila seorang muslim yang mempergunakan perhiasan/asesoris seperti yang digunakan kaum kafir dan terbersit dihatinya kekaguman pada agama mereka dan timbul rasa ingin meniru (gaya) mereka, maka muslim tersebut bisa dianggap kufur. Apalagi jikalau muslim itu sengaja menemani mereka ke tempat peribadatannya. 2) Apabila dalam hati muslim itu ada keinginan untuk meniru model perayaan mereka, tanpa disertai kekaguman atas agama mereka, hal itu terbilang sebagai dosa. 3) Dan apabila muslim itu meniru gaya mereka tanpa ada maksud apa-apa maka hukumnya makruh.<p> </p>Namun jika diperhatikan, fenomena sekarang tidaklah demikian. Kebanyakan kaum muda yang merayakan valentine dengan berbagai macam tradisinya itu sama sekali tidak berhubungan dengan agama. Bahkan jarang sekali dari mereka yang mengerti hubungan valentine dengan agama nasrani.<p> </p><p>Yang berlaku sekarang dalam valentine (yang telah mentradisi di kalangan kaum muda juga para santri) menjurus kepada kemaksiatan yang dapat dihukumi haram. Misalkan merayakan valentine dengan mengutarakan rasa sayang di tempat yang sepi dan hanya berduaan. Atau merayakan valentine bersama-sama yang menggannggu ketertiban umum. Apalagi merayakannya dengan pestapora yang me-mubadzirkan harta. Sungguh semua itu diharamkan dalam ajaran Islam. Karena segala hal yang bisa dianggap menyebabkan terjadinya makshiayat hukumnya seperti maksyiatan itu sendiri. Demikian dalam Is’adurrafiq</p>

Sabtu, 28 Juni 2014

sifat sifat stratifikasi sosial



Sifat Sifat Stratifikasi Social
Stratifikasi Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi tertutup membatasi kemungkinan seseorang untuk pindah dari satu  lapisan yang  lain satu – satunya jalan untuk masuk menjadi anggota suatu lapisan tertentu hanyalah melalui ascriped status (status sejak lahir)
Contoh nya pada masyarakat yang menganut system kasta, atau masyarakat yang masih menggunakan kriteria Ras sebagai dasar pelapisan social



Ciri – Ciri Masyarakat Yang Menganut Stratifikasi Social Tertutup
-          Keanggotaan diperoleh melalui warisan dan kelahiran
-          Keanggotaan berlaku seumur hidup
-          Perkawinan bersifat endogami, seseorang hanya dapat menikah dengan yang seKasta
-          Hubungan dengan kasta lain sangat terbatas

Stratifikasi Terbuka  (Opened Social Stratikation)
Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk pindah dari satu lapisan kelapisan lain biasanya terdapat pada masyarakat yang sudah maju



Stratifikasi Social Campuran
Terdapat unsur – unsur dari gabungan stratifikasi terbuka dan stratifikas tertutup
Contohnya = pada masyarakat bali

tipe tipe kelompok sosial

TIPE – TIPE KELOMPOK SOSIAL
1.       Menurut George Simmel
George Simmel mengklasifikasikan tipe – tipe kelompok social mulai dengan dengan bentuk terkecil yang terdiri atas satu orang sebagai focus hubungan social yang dinamakan nomad. Kemudian, berkembang dengan meneliti kelompok – kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang, yaitu dyat serta triad dan kelompok kecil lainnya.

2.       Menurut ada atau tidak nya strukturnya dan organisasi yang mengendalikan
Berdasarkan ada tidaknya pengendali, kelompok social dibedakan dalam kelompok formal dan kelompok non formal.
A.      Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan organisasi yang jelas yang disebut dengan birokrasi. Birokrasi adalah organisasi formal yang bersifat hierarki yang ditetapkan secara rasional untuk mengoordinasikan pekerjaan /aktivis orang orang yang melaksanakan  tugas tugas administrasi.
Contoh kelompok formal : birokrasi pemerintahan, partai politik, oraganisasi profesi, dan lembaga pendidikan formal.
B.      Kelompok nonformal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan oraganisasi tertentu tidak memiliki peraturan tertulis dan tidak memiliki hierarki.

Kelompok nonformal terbentuk karena sering kali bertemu. Misal terbentuk clique, sebuah kelompok tanpa struktur formal yang terbentuk dalam kelompok – kelompok besar.

3.       Menurut Keanggotanya
Jika ditinjau dari keanggotaannya secara fisik pada suatu kelompok, kelompok dapat dibedakan: membership group dan referensif group.
A.      Membership group adalah suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik atau resmi menjadi anggota kelompok tersebut. Misal : pendudukan dari suatu desa/keluaran pegawai kantor tertentu, dan mahasiswa diperguruan tinggi tertentu.
B.      Referensif group adalah kelompok yang menjadi acuan bagi seseorang tetapi ia bukan anggota kelompok tersebut untuk membentuk  pribadi dan perilakunya. Misal : Seseorang yang gagal menjadi anggota TNI kemudian berprilaku seperti anggota TNI.

4.       Menurut jenis pekerjaan para anggota
Ditinjau dari jenis pekerjaan anggotanya kelompok okupasional dan kelompok volunteer.
a.       Kelompok okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orang orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok ini memiliki peranan besar dalam mengarahkan kepribadian para anggotanya dan membantu masyarakat untuk melaksanakan fungsi – fungsi tertentu. Misal : oraganisasi profesi (PGRI, IDI,PWI, dan sebagainya).
b.      Kelompok volunter adalah kelompok   yang terdiri atas orang – orang yang memilki kepentingan sama, namun tidak memperoleh perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya, kelompok valunter dapat memenuhi kebutuhan anggotanya secara individual tanpa menggangu kepentingan masyarakat umum. Misal : kelompok pemulung, kelompok pengamen, kelompok pengrajin, dan sebagainya.

5.       Menurut profesi
Berdasarkan jenis profesi yang dimiliki anggotanya dapat dibedakan: kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok pedagang, kelompok seniman, kelompok pengusaha, dan sebagainya. Masing – masing kelompok memiliki:identitas, penampilan, perilaku, dan perlengkapan hidup yang berbeda – beda.

6.       Menurut kesatuan wilayah
Ditinjau dari kesatuan wilayahnya, kelompok dapat dibedakan : masyarakat RT/RW, masyarakat kota, masyarakat desa, bangsa dan Negara. Kelompok RT,RW atau desa bercorak paguyupan, sedangkan kota dan Negara bercorak patembayan. Adapun suku bangsa terbentuk karena ikatan budaya.

7.       Menurut perasaan keterikatan terhadap kelompok
Berdasarkan keterikatan terhadap anggotanya, kelompok dibedakan: dalam (in group) dan kelompok luas (out group) sifat – sifat in group yaitu antaranggota saling kenal dan saling membantu, sedangkan kelompok lain yang berada di luar in group kurang mendapat simpati, kurang dekat, dan kurang akrab. Out group (kelompok luar)  adalah kelompok social di mana individu seseorang berada di luarnya.

8.       Menurut pola hubungan antaranggota
Dibedakan menjadi dua : primary group, dan secondary group

a.       Primary group Ciri – cirinya adalah:
1)      Jumlahnya kecil
2)      Memiliki solidaritas yang kuat, dan rasa kebersamaan yang tinggi,
3)      Terikat kuat dengan budayanya,
4)      Antaranggotanya saling kenal, dekat, akrab
Misal: kelompok RT/RW, masyarakat desa dan sebagainya.

b.      Secondary group Ciri – cirinya adalah:
1)      Jumlah anggotanya besar,
2)      Solidaritas rendah,
3)      Masing – masing anggota kurang akrab,
4)      Rasa kebersamaan kurang,
5)      Pola hubungan konteksual.
Contoh: partai politik, perkumpulan.

9.       Menurut corak kehidupan sosialnya
Jika ditinjau dari corak kehidupan sosialnya kelompok dibedakan: Gemeinschaft dan Geselschaft
a.       Gemeinschaft (paguyuban) adalah kelompok kehidupan bersama di mana antar anggotanya terikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat, bersifat alamiah dan kekal missal ; keluarga, kerabat dan ketetanggaan
b.      Gesselschaft (patembayan ) adalah kesatuan social yang bersifat individualis , kompetitif, dan materialis, dengan pola hubungan dan bersifat mekanis dan kontraktual atas dasar kesamaan kepentingan. Dalam patembayan semangat kekeluargaan dan gotong royong sangat tipis. Kedekatatan, keakraban, dan kemesraan hubungan antaraanggotanya sangat minim. Contoh: perkumpulan/arisan, partai, organisasi social, dan masyarakat.

10.   Menurut perbedaan ras dan suku bangsa
Jika di tinjau dari perbedaan ras dan suku bangsa, kelompok diklasifikasi menjadi empat: kelompok kaukasoid (ras kulit putih), kelompok ras Mongoloid ( ras kulit kuning), kelompok ras Negroid (kulit hitam), dan kelompok subras melayu di Asia Tenggara.

11.   Kelompok – kelompok social yang tidak teratur
Kelompok – kelompok social yang tidak teratur  keanggotaan maupun latar belakangnya dapat dibedakan menjadi dua, public dan kerumunan.
a.       Public adalah kelompok orang – orang yang bukan merupakan kesatuan karena jumlahnya sangat besar dan tidak ada pusat perhatian yang tajam. Pola interaksi kepada public kadang bersifat tidak langsung melalui media massa. Misal : melalui radio dan televise.
b.      Kerumunan (crowd) adalah sejumlah orang yang berkumpul orang yang berkumpul disuatu tempat tertentu yang sifatnya sementara dan tanpa ikatan apapun. Misal: kerumunan orang di terminal bus,

Kerumunan atau crowd dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
1)      Kerumunan yang bersifat sementara (casual crowd), terdiri atas:
a)      Kerumunan orang – orang yang panic (panic crowd), terjadi karena dalam keadaan bahaya tertentu. Misal: hiruk pikuk orang yang menyelamatkan diri dari kebakaran,
b)      Kerumunan penonton spontan dan tidak terencana (spectator crowd) misal: para penonton kecelakaan lalu lintas atau kebakaran,
c)       Kerumunan yang kurang menyenangkan(inconvenient crowd) misal: kerumunan sedang antre dan para penunggu kendaraan.

2)      Kerumunan yang beratikulasi dengan struktur social, terdiri atas penonton/pendengar formal dan kelompok ekfresi terencanan. Misal: menghadiri pesta.

3)      Kerumunan yang berlawanan  dengan hukum (lawless crowd), mencakup:

a)      Kerumunan yang  bertindak emosional (acting mob), yaitu: orang – orang yang berkerumun penuh dengan emosi tidak terkendali, Misal : aksi demonstrasi liar.
b)      Kerumunan immoral dideskripsikan berbagai kelompok social dalam masyarakat multicultural (immoral crowd),mirip dengan kelompok ekpresi  akan tetapi mereka melanggar norma atau agam. Misal : sejumlah orang yang mengadakan pesta minuman keras atau jpesta narkoba yang menimbulkan kegaduhan dan mabuk berat.

Kamis, 26 Juni 2014

Latar Belakang Terbentuknya Kelompok Social



Secara naluriah manusia selalu ingin hidup bersama dengan orang lain karena keinginan untuk menjadi satu dengan yang lain di sekelilingnya, untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya serata memnuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, manusia selain makhluk individu juga di kenal sebagai makhluk social.
                Dengan adanya orang lain, maka manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena tak ada manusia yang mampu mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa campur tangan orang lain baik secara langsung.

pengertian kelompok sosial



Secara sosiologis kelompok social mengandung pengertian sekelompok individu manusia yang hidup bersama dan tergabung dalam suatu ikatan kebersamaan dan menjalankan interaksi dan interelasi secara intensif dalam waktu relative lama, sehingga menimbulkan perasaan kebersamaan (some degree of fellow). Dari pengertian tersebut dapat diungkapkan sekelompok  orang yang berkumpul pada suatu tempat dalam kepentingan tertentu dalam waktu singkat dalam waktu singkat bukanlah sebuah kelompok social.
Berikut adalah pengertian kelompok social yang di ungkapkan oleh beberapa ahli.
a.       Paul B. Horton, dan Chester L hunt (1999), kelompok social sebagai kempulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaan nya dan saling berinteraksi.
b.      Soerjono Soekanto (1990), kelompok social  adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi.
c.       Hendro Puspito (1960), kelompok social adalah suatu kelompok nyata, teratur, dan tetap dari individu – individu yang melaksanakan peran –peran nya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.