KURSOR merah

Translate

Selasa, 24 Juni 2014

HAL HAL YANG DI BOLEH KAN DALAM PUASA



Kali ini saya akan men share hal hal yang di perbolehkan dalam puasa karna banyak yang bertanya Tanya sikat gigi waktu puasa boleh apa  tidak menelan ludah boleh tidak maka saya bagikan ini agar tidak terjadi hal keragu raguan, yang saya bagikan ini saya dapt dari sebuah buku tahunan setiap bulan puasa terbit


1.       Menelan ludah
Seorang yang sedang puasa di perbolehkan bagi nya menelan ludah nya sendiri meskipun jumlah nya banyak, dengan catatan ludah nya tadi tidak di keluarkan terlebih dahulu dari mulut, misalnya di tampung dalam sebuah wadah kemudian di minum kembali, apabila hal ini dilakukan maka hal tersebut tidak di perbolehkan

2.       Bersiwak/gosok gigi
Seseorang yang  puasa tidak mengapa dia bersiwak sepanjang siang, kecuali  imam ahmad Bin Hambal yang memakruhkan gosok gigi  setelah matahari condong (setelah waktu dzuhur) adapun gosok gigi menggunakan pasta gigi ketika berpuasa diperbolehkan , namun untuk bentuk kehati hatian lebih baik tidak menggunakan pasta gigi karna ada pasta gigi yang ada rasa seperti pasta gigi anak kecil ada rasa anggur, apel, y tau lah tu  pasta gigi apa jadi sebaik nya jangan menggunakan pasta gigi, terutama setelah matahari sudah condong (wallahu A’lam bish showab)

3.       Mendinginkan badan dengan air
Bagi orang yang puasa diperbolehkan baginya membasahi seluruh tubuhnya, bahkan ketika puasa berendam di air sekalipun hal tersebut diperbolehkan, namun kita harus berhati -  hati karena ditakutkan akan menelan air tersebut.

4.       Menelan makanan untuk anak kecil
seseorang yang berpuasa diperbolehkan mengunyah makanan bagi anak kecil hal tersebut diperbolehkan ketika memenuhi 2 ketentuan, yaitu tidak ada orang lain disekitar kita yang bisa mengunyah makanan tersebut tidak masuk tenggorokan, apabila 2 hal tidak dapat dipenuhi maka mengunyah makanan bagi orang yang shum tidak diperbolehkan.

5.       Mencicipi makanan
Bagi ibu – ibu yang berpuasa, di perbolehkan bagi dia untuk mencicipi makanan yang sedang dia masak, namun hendak nya tidak berlebihan dan hanya di lidah saja kemudian setelah jelas rasa yang ada, maka segera kita buang makanan tersebut, namun ketika ada orang lain tidak berpuasa, kemudian dia memiliki kemampuan untuk menilai suatu rasa masakan, maka orang tersebut  (orang tidak berpuasa) lebih berhak dari orang berpuasa (untuk mencicipi makanan tersebut).
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar