TIPE – TIPE KELOMPOK
SOSIAL
1. Menurut George Simmel
George Simmel mengklasifikasikan tipe –
tipe kelompok social mulai dengan dengan bentuk terkecil yang terdiri atas satu
orang sebagai focus hubungan social yang dinamakan nomad. Kemudian, berkembang
dengan meneliti kelompok – kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang, yaitu
dyat serta triad dan kelompok kecil lainnya.
2. Menurut ada atau tidak nya strukturnya dan
organisasi yang mengendalikan
Berdasarkan ada tidaknya pengendali,
kelompok social dibedakan dalam kelompok formal dan kelompok non formal.
A.
Kelompok
formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan organisasi yang jelas
yang disebut dengan birokrasi. Birokrasi adalah organisasi formal yang bersifat
hierarki yang ditetapkan secara rasional untuk mengoordinasikan pekerjaan
/aktivis orang orang yang melaksanakan
tugas tugas administrasi.
Contoh kelompok formal : birokrasi pemerintahan, partai politik,
oraganisasi profesi, dan lembaga pendidikan formal.
B.
Kelompok
nonformal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan oraganisasi
tertentu tidak memiliki peraturan tertulis dan tidak memiliki hierarki.
Kelompok nonformal terbentuk karena sering kali bertemu. Misal terbentuk
clique, sebuah kelompok tanpa struktur formal yang terbentuk dalam kelompok –
kelompok besar.
3. Menurut Keanggotanya
Jika ditinjau dari keanggotaannya secara
fisik pada suatu kelompok, kelompok dapat dibedakan: membership group dan
referensif group.
A.
Membership group adalah suatu kelompok di mana
setiap orang secara fisik atau resmi menjadi anggota kelompok tersebut. Misal :
pendudukan dari suatu desa/keluaran pegawai kantor tertentu, dan mahasiswa
diperguruan tinggi tertentu.
B.
Referensif group adalah kelompok yang menjadi
acuan bagi seseorang tetapi ia bukan anggota kelompok tersebut untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Misal : Seseorang
yang gagal menjadi anggota TNI kemudian berprilaku seperti anggota TNI.
4. Menurut jenis pekerjaan para anggota
Ditinjau dari jenis pekerjaan anggotanya
kelompok okupasional dan kelompok volunteer.
a.
Kelompok
okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orang orang yang melakukan
pekerjaan sejenis. Kelompok ini memiliki peranan besar dalam mengarahkan
kepribadian para anggotanya dan membantu masyarakat untuk melaksanakan fungsi –
fungsi tertentu. Misal : oraganisasi profesi (PGRI, IDI,PWI, dan sebagainya).
b.
Kelompok
volunter adalah kelompok yang terdiri atas orang – orang yang memilki
kepentingan sama, namun tidak memperoleh perhatian masyarakat yang semakin luas
daya jangkauannya, kelompok valunter dapat memenuhi kebutuhan anggotanya secara
individual tanpa menggangu kepentingan masyarakat umum. Misal : kelompok
pemulung, kelompok pengamen, kelompok pengrajin, dan sebagainya.
5. Menurut profesi
Berdasarkan jenis profesi yang dimiliki
anggotanya dapat dibedakan: kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok pedagang,
kelompok seniman, kelompok pengusaha, dan sebagainya. Masing – masing kelompok
memiliki:identitas, penampilan, perilaku, dan perlengkapan hidup yang berbeda –
beda.
6. Menurut kesatuan wilayah
Ditinjau dari kesatuan wilayahnya, kelompok
dapat dibedakan : masyarakat RT/RW, masyarakat kota, masyarakat desa, bangsa
dan Negara. Kelompok RT,RW atau desa bercorak paguyupan, sedangkan kota dan
Negara bercorak patembayan. Adapun suku bangsa terbentuk karena ikatan budaya.
7. Menurut perasaan keterikatan terhadap
kelompok
Berdasarkan keterikatan terhadap
anggotanya, kelompok dibedakan: dalam (in group) dan kelompok luas (out group)
sifat – sifat in group yaitu antaranggota saling kenal dan saling membantu,
sedangkan kelompok lain yang berada di luar in group kurang mendapat simpati,
kurang dekat, dan kurang akrab. Out group (kelompok luar) adalah kelompok social di mana individu
seseorang berada di luarnya.
8. Menurut pola hubungan antaranggota
Dibedakan menjadi dua : primary group, dan
secondary group
a.
Primary group Ciri – cirinya adalah:
1)
Jumlahnya kecil
2)
Memiliki solidaritas yang kuat, dan rasa
kebersamaan yang tinggi,
3)
Terikat kuat dengan budayanya,
4)
Antaranggotanya saling kenal, dekat, akrab
Misal: kelompok RT/RW, masyarakat desa dan sebagainya.
b.
Secondary group Ciri – cirinya adalah:
1)
Jumlah anggotanya besar,
2)
Solidaritas rendah,
3)
Masing – masing anggota kurang akrab,
4)
Rasa kebersamaan kurang,
5)
Pola hubungan konteksual.
Contoh: partai politik, perkumpulan.
9. Menurut corak kehidupan sosialnya
Jika ditinjau dari corak kehidupan
sosialnya kelompok dibedakan: Gemeinschaft dan Geselschaft
a.
Gemeinschaft (paguyuban) adalah kelompok
kehidupan bersama di mana antar anggotanya terikat oleh hubungan batin yang
murni, bersifat, bersifat alamiah dan kekal missal ; keluarga, kerabat dan
ketetanggaan
b.
Gesselschaft
(patembayan ) adalah kesatuan social yang bersifat individualis ,
kompetitif, dan materialis, dengan pola hubungan dan bersifat mekanis dan
kontraktual atas dasar kesamaan kepentingan. Dalam patembayan semangat
kekeluargaan dan gotong royong sangat tipis. Kedekatatan, keakraban, dan
kemesraan hubungan antaraanggotanya sangat minim. Contoh: perkumpulan/arisan, partai,
organisasi social, dan masyarakat.
10. Menurut perbedaan ras dan suku bangsa
Jika di tinjau dari perbedaan ras dan suku
bangsa, kelompok diklasifikasi menjadi empat: kelompok kaukasoid (ras kulit
putih), kelompok ras Mongoloid ( ras kulit kuning), kelompok ras Negroid (kulit
hitam), dan kelompok subras melayu di Asia Tenggara.
11. Kelompok – kelompok social yang tidak
teratur
Kelompok – kelompok social yang tidak
teratur keanggotaan maupun latar
belakangnya dapat dibedakan menjadi dua, public dan kerumunan.
a.
Public
adalah kelompok orang – orang yang bukan merupakan kesatuan karena jumlahnya
sangat besar dan tidak ada pusat perhatian yang tajam. Pola interaksi kepada public
kadang bersifat tidak langsung melalui media massa. Misal : melalui radio dan televise.
b.
Kerumunan
(crowd) adalah sejumlah orang yang berkumpul orang yang berkumpul disuatu
tempat tertentu yang sifatnya sementara dan tanpa ikatan apapun. Misal:
kerumunan orang di terminal bus,
Kerumunan atau crowd
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
1)
Kerumunan
yang bersifat sementara (casual crowd), terdiri atas:
a)
Kerumunan orang – orang yang panic (panic
crowd), terjadi karena dalam keadaan bahaya tertentu. Misal: hiruk pikuk orang
yang menyelamatkan diri dari kebakaran,
b)
Kerumunan penonton spontan dan tidak terencana
(spectator crowd) misal: para penonton kecelakaan lalu lintas atau kebakaran,
c)
Kerumunan yang kurang menyenangkan(inconvenient
crowd) misal: kerumunan sedang antre dan para penunggu kendaraan.
2)
Kerumunan
yang beratikulasi dengan struktur social, terdiri atas penonton/pendengar
formal dan kelompok ekfresi terencanan. Misal: menghadiri pesta.
3)
Kerumunan
yang berlawanan dengan hukum (lawless
crowd), mencakup:
a)
Kerumunan yang
bertindak emosional (acting mob), yaitu: orang – orang yang berkerumun
penuh dengan emosi tidak terkendali, Misal : aksi demonstrasi liar.
b)
Kerumunan
immoral dideskripsikan berbagai kelompok social dalam masyarakat multicultural
(immoral crowd),mirip dengan kelompok ekpresi
akan tetapi mereka melanggar norma atau agam. Misal : sejumlah orang
yang mengadakan pesta minuman keras atau jpesta narkoba yang menimbulkan
kegaduhan dan mabuk berat.